Hidupmu adalah Karirmu
Apa tujuan kamu hidup di dunia ini?
Pertanyaan tersebut pasti akan selalu terngiang-ngiang di dalam pikiran setiap insan di saat dia menemui persimpangan dalam perjalanan hidupnya. Buat mereka yang males memikirkannya mungkin akan mengadopsi salah satu filosofi Rene Descartes yang disesuaikan dengan semangat hedon Aku senang maka aku ada.
Tapi apapun tujuan hidup kita, cuma Tuhan yang tahu tujuan hidup sejati kita. Salah satu temen gw, (Alm) Sri Hariyono tercinta (cowok lho!) mungkin punya makna hidup yang menarik. Bagaimana tidak, seolah-olah lingkaran nasib membuatnya hadir di dunia untuk membantu perjalanan nasib orang lain.
Dia meraih gelar sarjananya pada pertengahan 2005 dengan IPK yang sangat bagus (hampir Cum Laude) tapi sayangnya perjalanan kariernya tidak semudah kelulusan dan peraihan nilainya. Entah kenapa dia sulit sekali mendapat pekerjaan, banyak teman-temannya yang heran melihat kondisinya terlebih lagi dia itu gak cuma pintar di pelajaran tapi juga sangat ahli dalam ilmu terapan, mengingat dia pernah menjadi dedengkot Lab Elka dan Laporan Tugas Akhirnya pernah dijadikan modul kuliah oleh dosen. Banyak teman-temannya berpendapat kalau dia hanya sial saja terutama pada sesi wawancara, ada yang bilang karena faktor muka ada juga yang bilang pembawaan dirinya yang gak meyakinkan.
Di tengah-tengah masa nganggurnya dia masih sempat-sempatnya untuk membantu seorang teman gw untuk mengerjakan Tugas Akhirnya yang menggunakan alat yang sama. Padahal untuk itu dia harus menempuh perjalanan Salatiga - Semarang yang memakan waktu sekitar 1 jam meskipun disambi dengan mencari lowongan di Semarang.
Saat teman gw itu menyelesaikan Tugas Akhirnya, dia juga mendapat rezeki yang tak terduga dengan diterima bekerja di salah satu perusahaan Telekomunikasi besar di Indonesia. Tak ayal, teman-temannya pun turut senang dan ikut mengucapkan selamat dan mendo'akan untuk keberhasilannya. Tapi takdir memang Tuhan yang menentukan, di tengah kegembiraan menyambut awal Tahun 2007, selain Indonesia harus mengalami berbagai musibah transportasi di darat, laut dan udara juga harus kehilangan seorang Sarjana Potensialnya hanya karena Demam Berdarah, penyakit yang tingkat kematiannya jauh lebih rendah dari Flu Burung yang lagi nge-Tren saat ini dan itu justru terjadi di masa-masa awal dia meniti kariernya.
Meskipun begitu kehadirannya banyak menimbulkan kesan di benak teman-temannya. Gw sendiri mengagumi ketabahan dan keuletannya untuk mencari kerja meski memakan waktu bertahun-tahun, selain itu sifat ingin tahunya benar-benar dia manfaatkan dengan baik untuk menimba berbagai ilmu karena sebagian besar buku yang ada di kamar gw sudah pernah dia baca dan bahkan jumlahnya bisa menyaingi pemiliknya.
Satu pelajaran penting yg gw petik dari hidupnya adalah apapun kondisi dan statusmu sekarang kamu masih bisa berguna untuk kehidupan orang lain! Kamu mungkin tidak akan bisa sebesar Bill Gates, Alfred Noble atau Einstein tapi memberikan sentuhan kecil yang berpengaruh besar ke kehidupan seseorang adalah hal terbaik yang bisa kamu lakukan dalam hidup!
"Karir yang terbaik adalah Hidup yang berguna" (My Quote)
Comments
Asli lho, Indonesia kehilangan calon potensial orang besar!
Yet this posting is so inspiring! Hidup orang emang ga ada yg tau ya..
>>>persiapan bwt hidup sesudah mati...!